Tips Cara Menjaga Kesehatan Pada Polusi Kabut Asap
Untuk itulah pentingnya menjaga kesehatan dari serangan kabut asap akibat pembakaran lahan atau hutan dan sejenisnya. Karena penyakit pernafasan akibat dampak dari asap tidak boleh dianggap sepele oleh kita semuanya yang peduli pada kesehatan masing-masing.
Dampak Akibat Pengaruh Kabut Asap Terhadap Kesehatan
Banyak hal yang bisa memicu kemunculan kabut asap. Di kota-kota besar, sumber utama pembentuk kabut asap adalah asap kendaraan bermotor dan industri. Umumnya, kejadian ini muncul saat musim kemarau tiba. Sementara bencana kabut asap yang menimpa sebagian Sumatera dan Kalimantan umumnya disebabkan oleh pembakaran lahan
Kabut asap merupakan jenis polusi udara yang dihasilkan dari campuran beberapa gas dan partikel yang bereaksi dengan sinar matahari. Gas-gas yang terlibat dalam proses ini adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO2), sulfur oksida (SO2), senyawa organik volatil (VOC), dan ozon.
Sementara itu, partikel-partikel yang terdapat dalam kabut asap adalah asap itu sendiri, debu, pasir, dan serbuk sari.
Berikut beberapa pengaruh efek negatif yang membahayakan kesehatan akibat pengaruh buruh polusi udara seperti yang dilansir dari website aladokter.com antara lain :
- Susah bernapas dan kerusakan paru-paru Banyaknya konsentrasi asap di udara akan membuat kita sulit bernapas dan merusak paru-paru. Hal ini terutama menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka.
- Batuk dan iritasi tenggorokan. Saat terkena paparan asap, seseorang dapat mengalami batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya hal ini berlangsung selama beberapa jam. Namun, efeknya bagi sistem pernapasan manusia bisa berlangsung lama walau gejala sudah menghilang.
- Memperburuk tanda ciri gejala asma. Mereka yang sudah memiliki penyakit asma berisiko mengalami perburukan kondisi jika menghirup kabut asap. Hal ini sangat mungkin sebab kabut asap memudahkan terjadinya serangan asma.
- Berdampak kepada fungsi kesehatan jantung. Partikel-partikel yang ada dalam kabut asap berisiko menginfiltrasi aliran darah manusia sehingga mungkin berakibat buruk bagi jantung. Hal ini terjadi karena partikel dalam kabut asap biasanya sangat kecil. Umumnya, partikel penyusun kabut asap berdiameter hingga 10 mikrometer. Makin kecil ukuran partikel, maka makin besar risiko yang bisa ditimbulkan.
- Buruk untuk mata. Efek buruk kabut asap juga dapat memicu kondisi mata merah dan menjadikannya mudah teriritasi. Untuk itu, sediakan obat tetes mata dan jangan lupa gunakan kacamata jika bepergian ke luar rumah.
- Berisiko terkena kanker paru-paru. Apabila seseorang terpapar kabut asap secara rutin setiap hari, maka orang tersebut mengalami peningkatan resiko menderita kanker paru-paru meski dia bukan perokok sekalipun. Kabut asap mengandung banyak karsinogen atau partikel penyebab kanker.
Mencegah Penyakit Gangguan Kesehatan Akibat Kabut Asap
Upaya pencegahan dan penanganan dampak kesehatan asap kebakaran hutan harus dilakukan seluruh komponen masyarakat. Masing-masing individu harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Kelompok masyarakat, instansi pelayanan kesehatan dan pemerintah juga harus melakukan upaya pencegahan dan penanganan tersebut.
Secara prinsip, upaya pencegahan dan penanganan dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu primer, sekunder, dan tersier. Berikut tips cara kiat menjaga kesehatan dan mencegah gangguan kesehatan dan jenis macam penyakit akibat kabut asap seperti yang resmi dilansir dari website Kementrian Kesehatan depkes.go.id antara lain :
Upaya primer bertujuan untuk mencegah orang-orang tersensitisasi menjadi sakit sebagai akibat paparan asap kebakaran hutan. Pemadaman kebakaran adalah salah satu upaya untuk menghilangkan sumber masalah kesehatan, yaitu asap kebakaran.
Sedangkan untuk meminimalkan terpapar asap kebakaran dapat dilakukan dengan cara mengurangi aktivitas di luar ruangan. Selain itu, tutup jendela dan pintu rumah rapat-rapat untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam rumah.
Kemudian, gunakan masker atau respirator terutama bila beraktivitas di luar ruangan. Selanjutnya, lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan bergizi, istirahat cukup, cuci tangan dan lainnya.
Di samping upaya primer, terdapat upaya sekunder yang bertujuan untuk deteksi dan pengobatan dini masalah kesehatan yang muncul sebagai dampak asap kebakaran hutan.
- Kenali gejala-gejala atau keluhan yang timbul sebagai dampak kesehatan akibat asap kebakaran hutan. Hal ini sebagai upaya deteksi dini sehingga pengobatan awal dapat segera dilakukan.
- Persiapkan obat-obatan untuk pertolongan awal. Diutamakan bagi yang mempunyai penyakit sebelumnya agar memastikan bahwa obat-obatan yang dikonsumsi rutin cukup banyak tersedia di dalam rumah.
- Segera ke dokter/ pelayanan kesehatan terdekat apabila terjadi masalah kesehatan yang mengganggu. Terakhir, sebagai bentuk evaluasi dampak kesehatan asap kebakaran bagi masyarakat dapat dilakukan oleh pemerintah setempat berupa skrining berkala (kuesioner, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan fungsi paru).
Kemudian, lakukan pengobatan maksimal dan teratur dengan berobat ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan, serta konsumsi obat yang diberikan secara teratur.
Post a Comment
Post a Comment